Total Tayangan Halaman

Senin, 23 Januari 2017

Buya Hamka

Sepenggal Sejarah
Presiden pertama, founding father-nya negara inipun pernah menyerang seorang ulama besar.
Dianggap melawan pemerintah (yang menurut saya sebenarnya pemerintah waktu itu tak ingin mendapat kritikan yang cerdas), M. Yamin dan Soekarno berkolaborasi menjatuhkan wibawa Buya Hamka melalui headline beberapa media cetak yang diasuh oleh Pramoedya Ananta Toer.
Berbulan-bulan Pramoedya menyerang Buya Hamka secara bertubi-tubi melalui tulisan di koran (media yang paling tren saat itu), Allahuakbar! sedikitpun Buya Hamka tak gentar, fokus Buya tak teralihkan, beliau terlalu mencintai Allah dan saudara muslimya, sehingga serangan yang mencoba untuk menyudutkan dirinya tak beliau hiraukan, Buya Hamka yakin jika kita menolong agama Allah, maka Allah pasti menolong kita. Pasti!
Oh! Buya Hamka terlalu kuat dan tak bisa dijatuhkan dengan serangan pembunuhan karakter melalui media cetak yang diasuh oleh Pram, tak sungkan-sungkan lagi, Soekarno langsung menjebloskan ulama besar tersebut ke penjara tanpa melewati persidangan.
Seperti doa nabi Yusuf as. ketika dipenjara: Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh "(QS; Yusuf ; 33)"

Yah! Saat itu penjara jauh lebih baik bagi Buya Hamka, jauh lebih baik daripada menyerahkan kepatuhannya terhadap Allah kepada orang-orang yang hanya mengejar dunia.
2 tahun 4 bulan di dalam penjara tak beliau sia-siakan dengan bersedih, malah Buya Hamka bersyukur telah dipenjara oleh penguasa pada masa itu, karena di dalam penjara tersebut beliau memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan cita-citanya, merampungkan tafsir Al-Qur’an 30 juz, yang sekarang lebih kita kenal dengan nama kitab tafsir Al-Azhar.
Lalu bagaimana dengan ketiga tokoh tadi?
Ternyata Allah masih sayang kepada Pramoedya, M. Yamin dan Soekarno. Karena apa yang telah dilakukan oleh ketiga tokoh bangsa tersebut terhadap Buya Hamka, tak harus diselesaikan di akhirat, Allah telah mengizinkan permasalahan tersebut untuk diselesaikan di dunia saja.
Di usia senjanya, Pramoedya akhirnya mengakui kesalahannya dimasa lalu dan dengan rendah hati bersedia “meminta maaf” kepada Buya Hamka, ya! Pramoedya mengirim putri sulungnya kepada Buya Hamka untuk belajar agama dan men-syahadat-kan calon menantunya.
Apakah Buya Hamka menolak? Tidak! Dengan lapang dada Buya Hamka mau mengajarkan ilmu agama kepada anak beserta calon menantu Pramoedya, tanpa sedikitpun pernah mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan oleh -salahsatu penulis terhebat yang pernah dimiliki indonesia- tersebut terhadap dirinya. Allahuakbar! Begitu pemaafnya Buya Hamka.
Ketika M. Yamin sakit keras dan merasa takkan lama lagi berada di dunia ini, beliau meminta orang terdekatnya untuk memanggilkan Buya Hamka. Saat Buya Hamka telah berada di sampingya, dengan kerendahan hati M. Yamin (memohon maaf dengan) meminta kepada Buya Hamka agar sudi mengantarkan jenazahnya untuk dikebumikan di kampung halaman yang telah lama tak dikunjungi Talawi, dan di kesempatan nafas terakhirnya M. Yamin minta agar Buya sendiri yang menuntunnya untuk mengucapkan kalimat-kalimat tauhid.
Apakah Buya Hamka menolak? Tidak! Buya Hamka menuluskan semua permintaan tersebut, Buya Hamka yang “menjaga” jenazah -tokoh pemersatu bangsa- tersebut sampai selesai dikebumikan dikampung halamannya sendiri.
Namun, lain hal dengan Soekarno, malah Buya Hamka sangat merindukan proklamator bangsa Indonesia tersebut, Buya Hamka ingin berterima kasih telah diberi “hadiah penjara” oleh Bung Karno, yang dengan hadiah tersebut Buya memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tafsir Al-Azharnya yang terkenal, dengan hadiah tersebut perjalanan ujian hidup Buya menjadi semakin berliku namun indah, Buya Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua.
Lalu kemana Soekarno? Kemana teman seperjuangannya dalam memerdekakan bangsa ini menghilang? Dalam hati Buya Hamka sangat rindu ingin bertemu lagi dengan -singa podium- tersebut. Tak ada marah, tak ada dendam, hanya satu kata “rindu”.
Hari itu 16 Juni 1970, ajudan presiden Soeharto datang kerumah Buya, membawa secarik kertas, kertas yang tak biasa, kertas yang bertuliskan kalimat pendek namun membawa kebahagian yang besar ke dada sang ulama besar, pesan tersebut dari Soekarno, orang yang belakangan sangat beliau rindukan, dengan seksama Buya Hamka membaca pesan tersebut:
“Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.”
Buya Hamka bertanya kepada sang ajudan “Dimana? Dimana beliau sekarang?” Dengan pelan dijawab oleh pengantar pesan “Bapak Soekarno telah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso.”
Mata sayu Buya Hamka mulai berkaca, kerinduan itu, rasa ingin bertemu itu, harus berhadapan dengan tubuh kaku, tak ada lagi pertemuan yang diharapkan, tak ada lagi cengkrama tawa dimasa tua yang dirindukan, hanya hamparan samudera maaf untuk saudaranya, mantan pemimpinnya, pemberian maaf karena telah mempenjarakan beliau serta untaian lembut doa dari hati yang ikhlas agar Bung Karno selamat di akhirat, hadiah khusus dari jiwa yang paling lembut sang ulama besar, Buya Hamka.
Dizaman sekarang, Mulai terasa sejarah itu kembali terulang, dimana para penguasa mulai berusaha menyudutkan para ulama,  menyerang para ulama melalui media-media pendukung mereka, menebar kebencian kepada para ulama melalui penulis-penulis pendukung mereka.
Lalu ada yang berkata, “ulama sekarang tak sehebat buya Hamka.” Tanya lagi hati kecil kita, apakah mereka yang tak hebat, ataukah kita yang ingin menolak pesan kebenaran itu sendiri.
Pertanyaannya:
– Di pihak siapa kita?
apakah di pihak para penguasa yang jelas sedang memuaskan nafsu duniawi mereka?
Ataukah di pihak para ulama yang menyampaikan kebenaran karena Allah, Tuhannya, Tuhan kita semua?
– Akankah para penguasa yang memfitnah para ulama saat ini, diberi kesempatan oleh Allah untuk meminta maaf sebelum ajal menjemput mereka? Semoga saja, semoga kesalahan mereka tak harus diselesaikan yaumul hisab.
Aamiin ya Robbal’alamin
#Copas dari mas amir

Mau belajar Kitab Tafsir Al Azhar Karya Buya Hamka ?
Silahkan pesan di http://iklanin.net/?reg=hijrahbisnis

Amalan Sunah Nabi Yang Wajib Kita Tahu

Amalan Amalan Sunah Nabi
Semoga kita semua bisa emnjalankannya dengan konsisten yaa^_^
Barang siapa menghidupkan sunnahku maka ia telah mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku maka ia akan bersamaku di surga “ ( HR. Thabrani dari Anas ibnu Malik).
“Barangsiapa yang berpegang teguh dengan sunnahku di saat rusaknya umatku, maka baginya pahala seperti pahala orang mati syahid.” (Ath-Thabrani)
Beberapa Sunnah Rasul yang mesti kita terapkan dalam kehidupan kita:

• Shalat Tahajjud
• Membaca Al-Quran dg Terjemahannya
• Memakmurkan masjid/shalat 5 waktu di mesjid
• Shalat Dhuha. 
• Bersedekah
• Menjaga wudhu terus menerus
• Beristighfar setiap saat.
Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun,” (HR Ibnu Majah: 209).

Doa Doa Pembuka Pintu Rezeki

Ada beberapa doa yang moga bisa menjadi pembuka pintu rezeki. Doanya mudah dan semoga mudah pula mendapatkan berkah.
Pertama:
Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau membaca do’a berikut,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Kedua:
Do’a dari hadits ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.
Artinya:
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Ketiga:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي
Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.”

Keempat:

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.”
Artinya:
“Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”
Doa ini adalah intisari dari dalil-dalil yang telah disebutkan di atas. (Intisari dari doa pada Anas dan hadits Abdurrahman bin Abi Bakrah di sini)
Semoga bermanfaat dan moga bisa diamalkan, moga Allah mudahkan pintu rezekinya.

Disusun di Darush Sholihin, Panggang, GK shubuh hari, 10 Jumadats Tsaniyyah 1437 H
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal

Sabtu, 21 Januari 2017

Masih Pentingkah Rumah Besar

Punya rumah besar dan luas adalah idaman setiap manusia.
Tetapi ketika kondisi kita belum memungkinkan apakah mau dipaksa,
Biaya perawatan dan lain lain ternyata sangat menguras dompet.
jadi ketika kita mempunyai rumah kecil/ngintrak atau kost bisa disiasati,
apa saja sih tips tipsnya?, barang apa yang prioritas harus ada.....
ini adalah salah satunya ya

Barang apa yang paling dibutuhkan saat nge-kost/ngontrak?
1. Rice cooker
2. Mesin cuci
3. Kompor listrik
4. Setrika
5. Kulkas mini.
Kompor gas?
Sesuaikan dengan kondisi tempat. Bila ada sirkulasi udara yang baik, bisa menggunakan kompor gas. Bila tidak, bahaya untuk kesehatan dikhawatirkan gas terhirup saat tidur.
Kenapa mesin cuci penting? Biasanya tempat sewa sangat terbatas. Bila cucian tidak mudah kering, cucian akan menumpuk dan sulit menjemur pakaian. Kamar menjadi kotor dan tidak sehat.
Laundry bisa jadi pilihan. Namun tentu saja harus siapkan budget lebih karena mencuci pakaian adalah rutinitas yang tak bisa dilepaskan.
Walau ruangan sempit, bila paham bagaimana mengelola cara hidup pasti serasa tinggal di hotel bintang lima. Nyaman dan tak merasa menderita.






Sumber: akun fb Viva Rose

Jumat, 20 Januari 2017

Total Bergantung


Bismillaahirrohmaanirrohiim


ketika masih ada rasa khawatir dan cemas, apakah layak kalo kita mengaku sebagai hamba yang total bergantung kepada Allah Subhanahuwata'ala.

Padahal sudah jelas bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendakNya
Di Alqur'an dijelaskan secara gamblang 
Q.S. Ali Imron 3:173-174
'Mereka menjawab,cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sabaik baik pelindung", Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia [yang besar] dari Allah; mereka tidak mendapat bencana apa apa

Penjelasan tersebut menerangkan bahwa seorang insan hendaknya percaya diri dan merendahkan dirinya dihadapan Allah, bahwa hanya Allah yang menjadi penolong dan sebaik baik pelindung.

Tanpa sadar kita selalu mengandalkan akal dan logika manusia untuk menyelesaikan suatu maslah.
dan melupakan siapa sesungguhnya yang serba Maha penyelesai yaitu Allah Azza Wajalla.

Sebagai seorang hamba semestinya tau diri, sehingga dapat menempatkan di hadapan Allah SWT.
kita hanya berhak berharap tapi tidaklah mengatur atur Allah SWT. 
Karena sesungguhnya Allah Maha tau apakah bantuan itu perlu disegerakan,dilambatkan,atau ditangguhkan.
Mengikuti pengaturan Allah SWT dan total berserah membuat kita merasa nyaman dan aman sebagai manusia.

Rabu, 18 Januari 2017

Berbisnis Menuju Keberkahan

      Berbisnis adalah kegiatan yang bertujuan menambah income
tetapi hendaklah bukan sekedar income dunia saja, karena bisnis adalah soal surga dan neraka
Bermanfaat untuk sebanyak banyak orang adalah kewajiban fitrah kita sebagai mahluk sosial.


      Pilihan pun beragam, pintar pintarlah memilih karena hati nurani sesungguhnya menghendaki kebaikan.
kalaulah mata silau dengan gemerlap dunia, hati tetap konsisten mencari kedamaian dan ketenangan jiwa.
di http://iklanin,net/?=hijrahbisnis , In syaa Allah ada beragam ilmu dan solusi untuk menjadi pebisnis yang handal dan manfaat.


      Tiadak ada sesuatu yang terjadi karena kebetulan, daun kering yang jatuh dari dahan pohonpun atas kehendak Allah Subhanallahuwata'ala.
Terimakasih atas pertemuan tulisan ini dengan para pembaca, semoga Allah meridhoi.